Selasa, 08 Desember 2015

The Miracle, sekitar dunia hobi



       The Miracle, coba anda terjemahkan atau cari saja di kamus artinya.   Sebenarnya saya ambil kata ini dari salah satu album grup band asal Inggris yang legendaris yaitu grup Queen. Saya punya kasetnya (pita kaset maksudnya). Pada awalnya grup band ini menuangkan unsur klasik pada aransemennya,  lalu meramunya menjadi klasik rock yang apik. Secara, mungkin karena biar gak bosan mereka mengganti beberapa corak musiknya disetiap album, atau paling tidak mengeluarkan single hits dan sempat bertengger di Billboard (nama suatu chart kelas dunia), yang gue tau. Sekali lagi biar gak ketinggalan zaman atau mengikuti barometer musik dan alih-alih menghilangkan kejenuhan, dan yang lebih penting lagi sepertinya setiap musisi mengharapkan kepuasan dalam hasil karya musiknya. Btw tentang grup Queen ini, gue tidak pernah lepas dari histori sejak zaman sekolah dulu (sekitar SMP), memang seangkatan gue kebanyakan penggemar band ini, dan ada lagi band Led Zeppelin, Kansas, Deep Purple, The Rolling Stones, The Who, Pink Floyd, Black Sabbath, The Doors, Genesis, Uriah Heep, Van Halen, Scorpions, The Police, dan banyak lagi. 
       Sementara era macam The Beatles dan Elvis mempunyai penggemar tersendiri dengan tidak terlepas dari sosok musisi luar negeri  dengan ciri khas yang ada pada masing-masing musisi tersebut. Kalau di Indonesia, sepertinya saling berkejaran dalam selera bermusiknya, antara Pop dan Rock. Pada saat itu di era Hard Rock dan Classic rock sangat mempengaruhi musisi tanah air. Untuk penggemar Jazz  juga ada, tetapi yang fanatik masih jarang, barulah kesininya sampai 1 dekade ada pertumbuhan yang signifikan. Menurut sumber dari beberapa media, yang gue tau grup band Queen ini personilnya sarjana semua, ada yang Sarjana Astronomi, Kedokteran, Seni musik dan  design, itu yang gue tau. (ketularan bahasa betawi nih !). Sebenarnya gue mulai mengenal musik sejak usia 6 tahunan, waktu itu ayahku sering beliin kaset lagu anak-anak, musik-musik instrument jenis latin, Pop dan yang lainnya. Ketika usia SMP barulah gue dibeliin gitar yang pertama, kalau gak salah merknya Arista. Nyokap  dan Bokap gua mungkin melihat hobiku yang satu ini. Bokap gua bahkan dulunya suka koleksi catatan lagu-lagu di zamannya ada dibukunya disertai gambar-gambar hasil karyanya. Oh ya gue ingat waktu SMP dulu gua sering merekam suaraku di Cassete recorder sama adik-adik dan kakak.        
        Waktu SMA pernah diminta untuk mengiringi acara reuni Civitas Perguruan Tinggi ternama di Bandung, kok gue pede banget sih ?, ya kalau bukan karena saudara sepupu yang minta ?. Bayangkan harus tampil di acara dimana banyak alumnus para Profesor, Dr, dan lain-lainnya. Tetapi waktu itu gue gak sendiri, ditemani yang lainnya, tidak terpikir rasa malu atau grogi, mungkin dimaklum kali ya?. Kebiasaan itu terus berlanjut bahkan hingga masa-masa kuliah. Bersama teman-teman seangkatan kita suka berlatih, membawakan permainan musik dan nyanyi  kemudian merekamnya. Pada saat itu gue sadar sering mainin tuh gitar walaupun boleh dikata masih belum mahir, belum bisa mengukur skill  yang ada, tapi dalam hati gue berjanji kepengen bisa. Dilanjutkan dengan mengikuti perlombaan-perlombaan, baik itu mencipta lagu, menyanyi di suatu event atau penyelenggara artis dan musisi, di radio-radio, di festival band (meski jarang). Setahap demi setahap gue pelajari tuh Chord gitar. Dari tahun ke tahun saya bergaul dengan teman-teman yang mempunyai hobi sama, dari teman yang lebih jago saya banyak menimba ilmu, ada yang dari sekolahan (kursus musik), ada juga yang otodidak. Tetapi pada intinya diri sendirilah yang harus mau berlatih, mengasah bakat dan potensi yang dimiliki, kurang lebih begitu.

 








     Kembali kepada “Miracle”, apa hubungannya dengan perjalanan karir musik saya ?. Hanya ada dua kemungkinan dalam kelangsungan hidup saya yaitu berhasilkah atau gagalkah ?, atau saat ini dijuluki artis atau musisi gagal ? he he, yang menilai berhasil, bagus dan sukses itu adalah orang lain, bukan diri saya sendiri. Hingga sekarang ini, hobi musik masih berlanjut, dan tidak ada yang melarang, karena sudah bagian dari kehidupan yang fana ini. Pertama gue latihan band, masih rada kaku, mendapat masukan baru dari teman-teman dan relasi serta kenalan. Tidak dapat dipungkiri, sejak SMP dan SMA hampir seangkatan gue terpengaruh oleh artis dan musisi dari mancanegara. Barulah seiring berjalannya waktu gue baru sadar ternyata grup-grup dan musisi serta artis tanah air ternyata banyak yang bagus baik itu hasil karya maupun penampilannya. Berbagai macam aliran musik pernah dinikmati, ada Pop, Dangdut, Melayu, Jazz, Blues, Rock dan Hardrock, Metal, Latin, Samba, Bossanova, Klasik, R&B dan banyak lagi.



                                        


       Suatu waktu pernah dengar lagu milik the Beatles : The long and winding road, begitu mempesona, disitu ada unsur orchestra  begitu apik dan memberi kesan tentang suka dan duka, seolah-olah mengiringi perjalanan hidup ini. Akankah keajaiban menghampiriku ?. who knows ?. Only God knows.







      Sekian dulu postingan untuk saat ini, mudah-mudahan menghibur anda sekalian, maaf jika masih banyak kata-kata yang kelepasan, masih belajar soalnya. Selamat berkarya.